SitusInfoPedia.com, Roma - Paus Fransiskus dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, turut menyampaikan belasungkawa atas insiden pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh ke perairan Karawang dan diperkirakan menewaskan 189 orang.
"Setelah mengetahui kesedihan kecelakaan pesawat baru-baru ini di Jakarta, Paus Fransiskus menyampaikan ucapan duka cita kepada semua orang yang terkena dampak tragedi ini," tulis Menteri Negara Pietro Parolin dalam surat kepada Duta Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo.
Baca Juga
"Paus menyampaikan doa bagi semua korban tewas dan bagi mereka yang sedang berduka cita atas kehilangan mereka. Setelah bangsa dan semua yang terlibat dalam upaya penyelamatan dan pemulihan, Yang Mulia meminta kekuatan dan kedamaian dari Allah Yang Mahakuasa."
Senada dengan Paus, Perdana Menteri India, Narendra Modi, juga menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga korban.
"Turut berbelasungkawa untuk keluarga dan teman dari mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat di Indonesia. Semoga Yang Maha Kuasa memberikan mereka kekuatan dan keberanian di masa sedih ini," kicau Modi dilansir SitusInfoPedia melalui akun Twitter pribadinya.
Pilot pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang yang mengalami kecelakaan ini sendiri adalah seorang warga India, Bhavye Suneja.
Orang tua Suneja dikabarkan langsung bertolak ke Indonesia untuk mengetahui nasib anaknya tersebut.
Pesawat yang dibawa oleh Suneja itu hilang kontak setelah 13 menit lepas landas dari Jakarta menuju Pangkalpinang pada Senin (29/10).
Suneja sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) untuk meminta izin kembali ke landasan setelah lepas landas. Ia juga sempat melapor ada kesalahan pada flight control di ketinggian 1.700 kaki dan meminta naik ke 5.000 kaki.
Namun pada pukul 06.32 WIB, pesawat jenis Boeing 737-300 MAX 8 itu hilang dari radar dan tak bisa dikontak kembali.
Pesawat dengan nomor register PK-LQP itu membawa total 189 orang yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serta delapan awak kabin. Basarnas memprediksi tak ada yang selama dari musibah ini.
Kecelakaan itu disebut sebagai bencana penerbangan terburuk di Indonesia sejak penerbangan AirAsia dari Surabaya ke Singapura yang jatuh ke laut dan menewaskan 162 orang pada 2014 lalu.
Presiden Rusia Turut Berduka Cita
Kecelakaan pesawat Boeing 737-300 MAX 8 milik maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 mengundang simpati sejumlah pemimpin dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin turut menyampaikan ucapan berduka cita atas kejadian itu.
"Rusia berbagi kesedihan atas orang-orang yang kehilangan kerabat dan sahabat mereka dalam kecelakaan itu, dan mendoakan supaya mereka tetap tabah dan kuat melalui masa sulit ini," tulis Putin melalui telegram, sebagaimana dilansir SitusInfoPedia dari kantor berita Rusia, TASS, Senin (29/10).
Telegram Putin itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga mengungkapkan belasungkawa bagi keluarga korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Senin (29/10).
"Saya sedih dan terkejut menerima berita pesawat Lion Air JT610 yang terhempas di perairan Karawang pagi tadi. Saya ingin mengucapkan takziah kepada ahli keluarga mangsa yang terlibat dalam tragedi ini," kicau Mahathir melalui akun Twitternya.
Kementerian Luar Negeri Malaysia telah berkoordinasi dengan otoritas Indonesia untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait penanganan insiden tersebut.
"Sejauh ini, tidak ada warga Malaysia yang menjadi korban dalam kejadian ini. Kedutaan Malaysia di Jakarta akan terus berkoordinasi erat dengan otoritas setempat memantau perkembangan insiden ini," demikian pernyataan Kemlu Malaysia tersebut.
Selain Malaysia, AS melalui duta besarnya di Jakarta, Joseph Donovan, turut mengungkapkan duka cita terkait kecelakaan pesawat ini.
AS juga menyatakan siap membantu Indonesia menyelidiki penyebab jatuhnya Lion Air JT-610.
Gedung Putih juga dikabarkan berencana mengirim tim gabungan untuk bekerja sama dengan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Kedutaan Besar India untuk Indonesia turut menyampaikan ucapan belasungkawa terkait kecelakaan itu. Mereka juga menyatakan salah satu warga negaranya yang merupakan pilot pesawat itu, Bhavye Suneja turut menjadi korban.
Pesawat itu jatuh di laut dengan kedalaman 30-35 meter. Pesawat rute Jakarta-Tanjung Pinang itu lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 06.21 WIB dengan tujuan Bandara Depati Amir.
Namun, sekitar pukul 06.33 WIB pesawat Lion Air JT-610 itu hilang kontak lalu dikonfirmasi jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Pesawat nahas itu tercatat mengangkut 189 orang penumpang, termasuk 7 awak pesawat. Kemungkinan besar tidak ada satu pun yang selamat.
No comments:
Post a Comment